Saya merasa cukup bingung saat pertama kali akan membuat aquascape. Hal yang saya bingungkan adalah aquarium seperti apa yang harus saya beli. Apakah saya lebih baik membeli yang berbahan akrilik atau kaca, hingga ukuran aquarium yang sebaiknya saya beli.
Saya melakukan cukup banyak riset untuk mencari berbagai informasi yang saya butuhkan sebelum akhirnya membeli aquarium pertama saya
Artikel kali ini saya buat agar memudahkan kalian yang baru ingin membuat aquascape untuk menemukan informasi sebelum akhirnya membeli aquarium pertama kalian.
Pilih jenis aquarium yang tepat
Pada umumnya, aquarium dapat terbuat dari 2 bahan, yaitu kaca dan akrilik. Kedua bahan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing – masing.
Kaca | Akrilik | |
Harga | Relatif murah | Relatif mahal |
Berat | Cukup berat | Ringan |
Ketahanan | Cepat pecah jika terjatuh | Kemungkinan bisa bertahan jika terjatuh |
Fleksibilitas | Sulit untuk dimodifikasi karena bahan kaca kaku | Lebih mudah dimodifikasi (dilubangi, bentuk aquarium selain persegi) |
Goresan | Tahan gores | Cepat tergores |
Kejernihan | Tetap bening | Cepat kusam/kuning |
Tabel di atas adalah rangkuman perbandingan aquarium kaca dan akrilik. Seperti yang kalian lihat, keduanya memiliki kekurangan dan kelebihan masing – masing.
Aquarium kaca memang relatif lebih murah jika dibandingkan dengan akrilik, namun ini juga tergantung dari kaca dan akrilik seperti apa. Misalnya saja kalian membeli aquarium persegi panjang dengan kaca biasa, kemungkinan memang sedikit lebih murah dari bahan akrilik.
Namun, jika membeli aquarium kaca bending atau yang tidak ada sambungannya sehingga sudut depannya melengkung, mungkin akan lebih mahal dari aquarium akrilik. Aquarium jenis inilah yang menjadi aquarium pertama saya karena tampilannya yang terlihat mewah.
Yang saya tidak sukai dari bahan akrilik adalah tingkat ketahanannya. Akrilik sangat rentan terhadap goresan jika dibandingkan dengan kaca. Selain itu, bahan akrilik lebih cepat terlihat kusam dan kuning jika dibandingkan dengan kaca.
Walaupun ada cara untuk menghilangkan goresan dari akrilik, namun tentunya itu akan menambah pekerjaan dan kalian harus mengosongkan aquarium terlebih dahulu. Jika aquarium kaca, tentunya akan lebih tahan dan kalian pun terhindar dari pekerjaan yang merepotkan.
Adapun kelebihan akrilik, terdapat pada bahannya yang ringan dan mudah untuk dimodifikasi. Akrilik sangat jauh lebih ringan jika dibandingkan dengan kaca.
Selain itu, jika kalian menyukai DIY atau membuat sendiri aquarium dan menginginkan berbagai bentuk, mungkin akrilik akan lebih bagus digunakan. Hal ini disebabkan akrilik lebih mudah untuk dimodifikasi.
Pilih ukuran aquarium untuk aquascape kalian
Setelah kalian mengetahui akan membeli aquarium dengan bahan apa, saatnya tentukan ukurannya. Memilih ukuran aquarium yang tepat untuk aquascape sangatlah penting.
Sesuaikan dengan keadaan tempat
Sebelum membeli aquarium, sebaiknya pastikan di mana kalian akan meletakkan aquarium tersebut nantinya. Jangan sampai ukuran aquarium terlalu besar padahal tempat yang kalian miliki lebih kecil.
Tidak hanya tempat, ukuran meja atau tempat yang akan digunakan juga harus sesuai dengan ukuran aquarium nantinya.
Sesuaikan dengan gaya aquascape
Setelah menemukan tempat yang pas untuk menempatkan aquarium, selanjutnya kalian juga harus pertimbangkan gaya aquascape yang akan dibuat.
Ukuran aquarium akan sangat mempengaruhi gaya aquascape yang bisa kalian buat. Misalnya, aquarium pertama saya bentuknya persegi panjang tapi meninggi.
Baca juga: Tips untuk pemula sebelum membuat aquascape
Karena gaya aquascape yang saya buat memang akan meninggi jadi saya lebih baik menggunakan bentuk dan ukuran aquarium meninggi.
Jadi, kalian harus memikirkan gaya seperti apa yang akan kalian buat sebelum membeli aquarium agar tidak menyesal nantinya. Kalian bisa mencari banyak referensi dari internet atau pinterest misalnya, setelah itu kalian perlu pastikan jika bisa mendapatkan semua perlengkapan yang diperlukan, terutama tanaman.
Menurut pengalaman saya, semakin kecil ukuran aquariumnya maka akan semakin sulit juga untuk membuat aquascape. Jika bisa, sebaiknya mulai dengan ukuran aquarium sedang misalnya panjang 60 cm.
Masalah yang sering saya temui dengan ukuran aquarium kecil adalah sulit mencari sesuatu yang pas. Misalnya, saat menggunakan kayu tapi semuanya terlalu besar atau tinggi, atau tanaman yang terlalu besar dibandingkan dengan aquarium.
Tapi, jika dengan aquarium ukuran kecil kalian sudah bisa membuat aquascape idaman kalian tentu saja kalian bisa langsung membeli aquarium kecil.
Semuanya kembali lagi pada gaya aquascape dan kebutuhan kalian masing – masing.
Aksesoris pelengkap untuk aquascape
Tentunya kalian tidak hanya perlu aquarium saja untuk membuat aquascape. Pada bagian ini saya akan membagikan sedikit perlengkapan yang diperlukan ketika membuat aquascape berdasarkan pengalaman saya.
Lampu
Saya sarankan gunakan lampu LED untuk menerangi aquascape kalian. Lampu LED sudah terkenal karena penggunaan daya yang sedikit dengan keluaran cahaya yang kuat.
Baca juga: Kombinasi warna lampu LED terbaik untuk aquascape
Kuatnya lampu penerangan ditentukan dengan tanaman yang akan kalian gunakan. Misalnya kalian hanya menggunakan tanaman yang memerlukan pencahayaan sedang, maka kalian tidak perlu mengeluarkan uang lebih untuk membeli lampu yang sangat kuat.
Selain dapat menghemat uang, penggunaan kekuatan lampu yang tepat akan menghindarkan kalian dari alga/lumut.
Baca juga: Cara merawat aquascape agar tidak berlumut
Namun, kalian juga perlu berhati – hati agar tidak membeli lampu yang terlalu lemah. Akibatnya tanaman bisa tidak tumbuh dengan baik bahkan sampai layu dan mati.
Sebaiknya cari jalan tengah dengan menggunakan lampu dengan kekuatan sedang dan memastikan tanaman yang akan kalian beli bisa hidup dengan lampu tersebut.
Filter
Kalian tidak bisa melupakan sistem filtrasi walaupun akan membuat aquascape. Tentunya kalian akan memelihara ikan di dalam aquascape tersebut.
Baca juga: Apakah aquascape perlu filter
Jadi, sebaiknya kalian selalu menggunakan filter agar air tetap jernih. Selain dapat melihat aquascape dan ikan lebih jelas, air yang jernih dan bersih juga dapat menghindarkan ikan dari penyakit.
Sama seperti lampu, sistem filtrasi perlu disesuaikan dengan ukuran aquarium kalian. Menurut saya, saat ini penggunaan filter gantung (hang on back) sudah cukup untuk aquarium dengan ukuran kecil.
Jika aquarium kalian sangat besar, mungkin bisa mempertimbangkan menggunakan filter cannister atau bahkan sump filter.
Substrat (pupuk dasar, pasir malang, dll)
Kebanyakan aquascape pasti memerlukan substrat, kecuali kalian memang menginginkan bagian bawah aquarium yang bersih tanpa adanya substrat.
Penggunaan substrat menurut saya juga megikuti kebutuhan tanaman. Jika kalian akan menggunakan tanaman seperti anubias, java fern, bucephalandra, atau moss, kalian tidak memerlukan adanya pupuk dasar.
Baca juga: Apakah aquascape perlu pupuk dasar
Tanaman di atas tidak mengambil nutrisi dari tanah melainkan langsung dari air. Jadi kalian tidak perlu membuang uang dengan membeli pupuk dasar.
Tapi, jika kalian akan membuat tanaman karpet seperti hair grass, gloso, dll, maka sudah bisa dipastikan kalian akan memerlukan pupuk dasar dan juga lampu yang bagus.
Saya sering kali tidak menggunakan pupuk dasar dan hanya menggunakan pasir malang karena tanaman yang saya gunakan tidak memerlukan pupuk dasar untuk tumbuh.
Baca juga: Hal yang perlu diketahui sebelum menggunakan pasir malang
Jadi, sekali lagi kalian harus memastikan tanaman yang akan digunakan dan apakah tanaman tersebut memerlukan pupuk dasar atau tidak.
Hardscape dan tanaman
Tentunya aquascape tidak akan lengkap jika tidak ada kehadiran hardscape dan tanaman.
Hardscape dapat berupa kayu atau batu yang kalian gunakan sebagai pelengkap di dalam aquascape. Lalu dipadukan dengan tanaman yang membuat aquascape lebih mirip dengan alam aslinya.
Tentu saja kalian tidak harus menggunakan kedua elemen ini. Kalian bebas jika hanya menggunakan tanaman saja, atau kayu dan batu saja.
Karena aquascape seperti karya seni, jadi menurut saya tidak ada yang benar atau salah dalam membuat aquascape. Selama kalian puas dengan hasilnya maka menurut saya itu sudah cukup.
Pinset
menurut saya ini opsional, tapi saya sangat dipermudah dengan adanya pinset ini untuk menancapkan tanaman ke substrat.
Apalagi aquarium pertama saya tidak memiliki ruang gerak yang banyak, jadi sangat mudah ketika menggunakan pinset.
Pinset juga sangat berguna ketika kalian akan menanam tanaman karpet, atau sebenarnya semua tanaman yang perlu ditancapkan ke substrat.
Pupuk cair
Ketika aquascape kalian sudah selesai, untuk merawat tanaman kalian memerlukan pupuk cair yang bisa secara rutin ditambahkan ke dalam aquascape.
Baca juga: Panduan pupuk cair untuk pemula
Jangan terlalu banyak dan sering menambahkan pupuk cair, karena dapat menambah alga di dalam aquascape. Walaupun tidak berbahaya, tapi alga akan mengurangi estetika aquascape kalian.
CO2 (opsional)
Sebenarnya penggunaan CO2 tidak harus dalam aquascape. Memang dengan menggunakan CO2 pertumbuhan tanaman akan lebih cepat jika dikombinasikan dengan pencahayaan dan pupuk yang tepat.
Tapi, ada banyak tanaman yang bisa hidup dan berkembang tanpa bantuan CO2, jadi kalian hanya perlu melakukan riset sebelum membeli tanaman tertentu.
Baca juga: Hal penting yang harus diketahui sebelum menggunakan CO2 pada aquascape
Selain itu, jika menambahkan CO2 maka akan menambahkan biaya operasi karena kalian harus terus mengisi ulang CO2 jika habis.
Walaupun ada cara DIY, tapi tetap saja menambah pekerjaan dan belum tentu semua orang memiliki waktu untuk membuat terus secara rutin.
Namun, jika kalian tidak masalah dengan adanya tambahan biaya karena harus terus membeli Co2, tentunya tidak masalah jika menggunakan CO2.
Aerator (opsional)
Menurut saya penggunaan aerator juga opsional. Memang fungsinya untuk membuat kadar oksigen di dalam aquarium tetap terjaga, tapi jika ada pergerakan air dari filter menurut saya itu sudah cukup.
Baca juga: Apakah ikan bisa hidup tanpa aerator
Tentu saja ini sangat tergantung dari jenis ikan dan jumlah ikan yang akan kalian pelihara. Tapi, saya tidak pernah menggunakan aerator ketika memelihara ikan cardinal tetra, cupang, dan zebra danio.
Selain itu, tanaman aquascape kalian juga berperan mengasilkan oksigen. Jadi, pastikan ikan apa yang akan kalian pelihara dan cari informasi apakah ikan tersebut perlu bantuan aerator atau tidak.
Siphon dan spon pembersih
Hal yang tidak kalah penting adalah alat untuk membersihkan aquascape nantinya. Saya sarankan menggunakan siphon untuk menguras air.
Dengan alat ini kalian tidak perlu seperti saya yang menyedot air dengan mulut terlebih dahulu.
Spon juga diperlukan untuk memberihkan bagian dalam aquarium dari lumut. Pastikan spon yang kalian gunakan khusus untuk membersihkan aquarium dan tidak digunakan untuk mencuci piring.
Kesimpulan
Menurut pengalaman saya, aquarium dengan ukuran yang lebih besar justru lebih mudah untuk dibuatkan aquascape.
Jadi, jika kalian pertama kali membuat aquascape saya sarankan mulai dengan ukuran aquarium sedang misalnya 60 cm.
Tapi, jika kalian sudah tahu akan melakukan apa pastinya kalian bebas memilih ukuran aquarium berapapun.
Selain itu, semua faktor saling terhubung ketika membuat aquascape. Jenis tanaman akan berpengaruh pada ukuran aquarium, lampu, jenis subtrat dll.
Jadi, pastikan kalian mengetahui gaya aquascape, jenis tanaman, dan ikan apa yang akan kalian pelihara. Setelah itu, kalian akan ada bayangan mengenai ukuran terbaik untuk aquariumnya.