Sebelumnya saya sudah pernah membahas mengenai penggunaan heater untuk aquarium pada artikel sebelumnya. Jika kalian belum membaca artikel tersebut, mungkin sebaiknya membaca artikel tersebut dahulu lalu kembali ke artikel ini.
Pada dasarnya menghangatkan aquarium tanpa heater bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, atau bahkan tidak mungkin jika kalian ingin menghangatkan aquarium selamanya tanpa heater. Jika kalian memang ingin menghangatkan aquarium dalam waktu jangka panjang, sebaiknya memang gunakan heater.
Karena pada artikel kali ini saya akan membagikan informasi cara menghangatkan aquarium tanpa heater ketika dalam keadaan darurat atau mati listrik. Saya sendiri tidak pernah menggunakan heater karena memang tidak diperlukan untuk ikan yang saya pelihara.
Gunakan lampu sebagai penghangat
Jika kalian memang memiliki rencana untuk tidak menggunakan heater dan tetap ingin menghangatkan aquarium salah satu caranya adalah dengan mengunakan lampu. Lampu untuk pencahayaan aquarium menghasilkan energi panas jadi energi ini bisa digunakan juga untuk menghangatkan aquarium.
Baca juga: Kombinasi warna lampu LED terbaik untuk aquascape
Tentu saja energi panas ini tidaklah tinggi dan kemungkinan tidak akan cukup untuk menghangatkan air dalam aquarium. Kombinasi lain yang bisa dicoba adalah dengan memberikan penutup aquarium. Dengan adanya penutup di atas aquarium, tidak hanya berfungsi mengurangi evaporasi dan menghalau ikan yang loncat, tapi juga bisa menjaga suhu di dalam aquarium.
Cara lainnya adalah dengan menggunakan lampu celup. Lampu jenis ini bisa ditempatkan di dalam air sehingga jaraknya lebih dekat dengan air dan energi panasnya langsung tersebar. Namun, kalian harus ketahui kalau penggunaan lampu ini tidak bisa dilakukan 24 jam karena ikan juga perlu tidur saat malam. Oleh karena itu penggunaan lampu penerangan sebaiknya mengikuti alam aslinya.
Baca juga: Apakah aquascape perlu heater?
Dengan begitu penggunaan lampu sebagai penghangat mungkin memang bisa dilakukan pada siang hari, tapi saat malam hari lampu ini harus dimatikan agar ikan mendapatkan istirahat dan tidak stres karena tidak pernah melihat malam hari karena lampu terus menyala.
Memanfaatkan cahaya matahari
Dengan konsep yang sama seperti menggunakan panas dari cahaya yang dihasilkan oleh lampu, cahaya matahari langsung bisa digunakan untuk menghangatkan aquarium. Tentu saja jika terkena cahaya matahari secara langsung suhu air perlahan – lahan akan naik, tapi kenaikan ini tidak bisa diprediksi sebesar apa.
Kemungkinannya adalah air menjadi terlalu panas untuk ikan yang malah akan menjadi berbahaya. Selain itu, kemungkinan lainnya adalah akan ada pertumbuhan alga yang berlebih saat aquarium terkena cahaya matahari secara langsung.
Baca juga: Apakah aquascape perlu CO2?
Waktu aquarium terkena cahaya matahari juga tentunya tidak bisa sepanjang hari. Misalnya, ruangan saya akan terkena sinar matahari dari pagi hingga sekitar jam 11 siang karena pada jam tersebut matahari sudah berada di atas dan bukan di timur.
Setelah itu tidak akan ada cahaya matahari secara langsung yang akan masuk ke ruangan. Jika seperti ini, suhu aquarium tentunya akan berubah lagi karena tidak terkena cahaya lagi. Bahkan, suhunya akan lebih turun lagi pada saat malam karena sudah pasti tidak ada matahari dan malam akan semakin dingin.
Dengan begini suhu di dalam aquarium akan berubah tiap saat karena bergantung pada cahaya matahari saja. Keadaan ini malah dapat membuat ikan menjadi stres karena perubahan suhu yang terjadi terlalu sering.
Menggunakan air hangat
Menggunakan air hangat dan ditempatkan dalam wadah adalah cara lain untuk menghangatkan air aquarium. Karena cara ini cukup merepotkan, maka cara yang satu ini hanya efektif untuk jangka waktu pendek saja, misalnya karena terjadi pemadaman listrik, atau heater rusak dan harus menunggu heater yang baru tiba.
Caranya adalah membuat air hangat lalu ditempatkan dalam wadah, wadah ini bisa seperti botol minum atau wadah lainnya yang tahan panas dan aman untuk aquarium. Jangan langsung menambahkan air panas ke dalam aquarium, ini akan menyebabkan kenaikan suhu yang cepat dan mengejutkan ikan.
Baca juga: Apakah ikan bisa hidup tanpa aerator?
Setelah ditempatkan dalam wadah yang aman dan tidak bocor, kemudian wadah tersebut ditaruh di dalam aquarium dan dibiarkan mengambang untuk mengalirkan energi panas ke dalam aquarium. Tentunya kalian harus memerhatikan wadah ini agar ikan tidak mendekat dan tersengat panas atau terjepit.
Selain itu, pergerakan suhu juga harus diperhatikan agar tidak terjadi kenaikan yang tajam. Hal yang membuat repot adalah, hal ini harus dilakukan berulang – ulang sampai listrik kembali menyala atau heater baru tiba. Oleh karena itu cara ini hanya efektif dalam waktu singkat dan darurat saja.
Mempertahankan panas
Mempertahankan panas di dalam aquarium juga sangat penting karena untuk sementara waktu tidak bisa menghasilkan panas entah itu karena mati listrik atau heater yang rusak. Cara ini bisa dilakukan untuk melengkapi cara memanaskan aquarium dengan cara sebelumnya, tentu saja ini juga sebatas tindakan darurat saja.
Cara mempertahankan panas yang bisa dilakukan adalah dengan menutup atau membalut aquarium dengan handuk atau koran bekas. Bagian atas aquarium juga kalau bisa ditutupi sehingga meminimalisir keluarnya panas dari dalam aquarium. Jika cara ini digabungkan dengan cara lainnya di atas, kemungkinan aquarium dapat menjaga suhunya agar tidak turun terlalu jauh dalam keadaan darurat.
Kesimpulan
Intinya, jika kalian memang bertujuan memanaskan aquarium sebaiknya langsung gunakan heater karena memang tidak ada cara lain yang aman untuk menghangatkan aquarium. Menggunakan cahaya dari lampu atau cahaya matahari langsung bukan pilihan yang aman untuk jangka panjang. Karena malah menyebabkan kemungkinan terjadi masalah yang lain seperti alga dan perubahan suhu yang terlalu sering.
Lain halnya jika dalam keadaan darurat karena mati listrik atau heater rusak. Jika terjadi hal tersebut, barulah bisa melakukan beberapa tindakan darurat untuk mencegah suhu air turun dengan drastis.