Cara merawat tiap binatang peliharaan tentunya akan berbeda satu sama lainnya. Cara merawat anjing akan berbeda dengan cara merawat burung, dan begitu juga dengan merawat ikan. Apalagi ikan hidupnya di air dan jadi sangat bergantung pada adanya air atau tidak.
Pada artikel kali ini saya akan membagikan cara merawat ikan hias dari awal untuk pemula yang baru terjun ke dunia akuatik.
Daftar isi
- Tentukan ukuran aquarium
- Jangan isi terlalu banyak ikan
- Pilih ikan yang mudah dan kuat bertahan hidup
- Ketahui pentingnya nitrogen cycle untuk kelangsungan hidup ikan
- Gunakan filter yang sesuai
- Gunakan aerator (opsional)
- Tambahkan lampu untuk penerangan
- Ganti air secara rutin
- Bersihkan filter
- Pilihan makanan ikan
- Perawatan saat ikan sakit
- Ingin tantangan? coba aquascape
Tentukan ukuran aquarium
Hal yang paling pertama yang harus diperhatikan bahkan sebelum membeli ikan adalah ukuran aquarium. Ukuran aquarium harus dipastikan sebelum membeli ikan, jadi pastikan berapa ukuran aquarium yang sanggup untuk dibeli dan ditempatkan di rumah.
Kenapa ukuran aquarium sangat penting untuk ditentukan bahkan sebelum membeli ikan? Karena aquarium nanti kemungkinan besar akan menjadi rumah abadi ikan yang akan dibeli.
Baca juga: Ukuran aquarium ikan cupang terbaik
Jadi ukuran aquarium harus dipastikan paling awal baru memutuskan untuk memelihara ikan apa. Atau jika sudah mengetahui ikan yang akan dipelihara, sebaiknya cari tahu lebih banyak terutama ukuran maksimal ikan tersebut dan apakah bisa dicampur dengan ikan lain.
Misalnya, kalian menyukai ikan mas koki dan ingin memelihara ikan tersebut. Sebaiknya dicari tahu ukuran maksimal ikan tersebut agar bisa memutuskan ukuran aquarium yang pas.

Ikan mas koki kira – kira bisa tumbuh hingga panjang 30 cm. Dengan mengetahui fakta ini tentunya tidak mungkin akan membeli aquarium dengan ukuran panjang 30 cm atau 60 cm atau bahkan aquarium yang bulat kecil (fishbowl).
Tentunya tidak akan manusiawi kalau menggunakan ukuran aquarium yang kecil untuk ikan yang dapat tumbuh dengan besar. Ikan tidak akan bisa bergerak dengan bebas apalagi jumlah ikan di dalam aquarium lebih dari satu.
Jangan isi terlalu banyak ikan
Sangat penting untuk tidak mengisi aquarium dengan terlalu banyak ikan. Kelebihan jumlah ikan akan berujung pada beberapa masalah seperti, air cepat keruh, konsentrasi amonia tinggi pada air dan dapat menyebabkan kematian pada ikan, lalu bisa juga memicu lumut atau alga.
Kenapa masalah tersebut dapat timbul? Karena semakin banyak ikan di dalam volume air yang sedikit akan menyebabkan kotoran ikan terlalu banyak sehingga filter dan bakteri pengurai kalah jumlah dengan jumlah ikan dan kotoran yang dihasilkan.
Baca juga: 8 hal yang harus diketahui sebelum memelihara ikan molly
Ada rumus simpel yang biasa digunakan oleh penghobi untuk menentukan ukuran aquarium dan jumlah ikan. Biasanya untuk 1 cm ukuran panjang ikan akan menggunakan 1 liter air di aquarium.
Jadi, jika panjang maksimal ikan nantinya 5 cm, maka kira – kira memerlukan air paling tidak 5 liter. Kalau total volume air di dalam aquarium adalah 20 liter, berarti sebaiknya diisi dengan 4 ikan dengan ukuran maksimal 5 cm.
Pilih ikan yang mudah dan kuat bertahan hidup
Jika ini adalah pertama kalinya memelihara ikan, lebih baik memulai dengan ikan yang mudah untuk dipelihara dan kuat bertahan hidup dalam berbagai situasi. Selain mudah dipelihara dan tahan banting, ikan jenis ini harganya relatif lebih murah dan mudah untuk didapatkan.
Ikan jenis ini biasanya adalah ikan cupang, ikan guppy, ikan molly, neon tetra, dan zebra danio. Semua ikan tersebut relatif mudah untuk dipelihara oleh pemula, harganya murah, dan cukup mudah untuk didapatkan di toko ikan.
Baca juga: Cara merawat ikan tanpa oksigen (aerator)
Kenapa memelihara ikan yang mudah dan kuat sangat penting untuk pemula? Hidup ikan sangat bergantung pada kondisi air, biasanya ikan yang saya sebutkan di atas memiliki toleransi yang tinggi terhadap lingkungannya.
Memelihara ikan juga bukannya hanya mengisi aquarium dengan air lalu bisa segera diisi dengan ikan. Aquarium tersebut harus melalui nitrogen cycle agar memiliki bakteri pengurai amonia yang berbahaya untuk ikan.
jadi setelah mengerti dasar – dasar aquarium dan cara memelihara ikan, barulah perlahan memelihara ikan yang lebih sulit.
Ketahui pentingnya nitrogen cycle untuk kelangsungan hidup ikan
Nitrogen cycle sangat penting untuk diketahui sebelum mulai memelihara ikan. Secara singkat Nitrogen cycle adalah siklus yang diperlukan oleh aquarium agar dapat menguraikan amonia yang berbahaya bagi ikan.
Untuk menguraikan amonia tersebut diperlukan bakteri pengurai amonia yang akan muncul dan berkembangbiak pada aquarium baru. Setelah bakteri tersebut muncul barulah aquarium siap untuk diisi ikan.
Baca juga: Kapan bisa memasukan ikan ke aquarium baru?
Kenapa Nitrogen cycle ini sangat penting? Amonia adalah zat yang berbahaya untuk ikan jika konsentrasinya tinggi. Amonia sendiri dihasilkan dari kotoran ikan, sisa makanan berlebih yang tidak dimakan, dan bisa juga pembusukan tanaman pada aquascape.
Jadi, bakteri pengurai nantinya akan mengurai amonia menjadi nitrat dan nitrit yang merupakan zat yang tidak terlalu berbahaya bagi ikan. Bagaimana caranya agar bakteri ini muncul? Sebenarnya bakteri ini akan muncul dengan sendirinya jika ada kandungan amonia pada aquarium.
Biasanya saat pertama kali membeli aquarium hingga siap diisi ikan dapat memakan waktu hingga sebulan. Namun, ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk mempercepat proses ini.
- Gunakan filter atau media bakteri dari aquarium lain yang sudah lama. Dengan begini, bakteri dari aquarium tersebut akan pindah ke aquarium yang baru. Cukup ambil beberapa bagian saja agar tidak merusak ekosistem yang sudah berjalan pada aquarium lama. Aquarium akan langsung siap untuk diisi dengan ikan jika menggunakan cara ini. Tentunya jangan langsung mengisi dengan banyak ikan sekaligus.
- Selanjutnya bisa menggunakan bakteri starter yang saat ini sepertinya sudah banyak yang menjual. Dengan menggunakan bakteri starter ini maka proses berkembangbiak bakteri akan lebih cepat, bahkan bisa langsung diisi dengan ikan.
- Cara ketiga adalah dengan menggunakan ikan yang tahan banting. Misalnya gunakan beberapa ikan guppy pada aquarium sehingga ada kotoran yang bisa digunakan untuk bakteri tumbuh nantinya. Perlu diperhatikan agar tidak memasukan terlalu banyak ikan pada proses ini.
Gunakan filter yang sesuai
Aquarium tidak akan lengkap jika tidak ada filter di dalamnya. Filter memiliki banyak fungsi seperti menjernihkan air, menyaring kotoran, dan menjadi rumah untuk bakteri pengurai amonia.
Sebaiknya gunakan filter yang sesuai dengan ukuran aquarium. Memang tidak ada salahnya menggunakan filter yang besar seperti canister untuk aquarium, tapi ini nantinya akan berpengaruh pada pengeluaran.
Jika aquarium memang berukuran besar maka wajar jika menggunakan canister filter. Tapi jika aquarium hanya berukuran panjang 30 cm atau 60 cm, filter gantung atau hang on back filter saja sebenarnya sudah cukup.
Baca juga: Apakah filter aquarium boleh dimatikan?
Filter akan sangat berguna pada masa awal aquarium untuk menjernihkan air, apalagi yang dibuat adalah aquascape. Pada saat selesai membuat aquascape hampir bisa dipastikan kalau air akan keruh baik itu karena penggunaan pasir malang atau pupuk dasar. Penggunaan filter akan mempercepat proses penjernihan air.
Tidak hanya itu, filter juga berguna untuk memberikan pergerakan air dalam aquarium. Pergerakan air dalam aquarium sangat berguna untuk menukar oksigen dan karbondioksida. Dengan begini kandungan oksigen di dalam aquarium akan terjaga.
Adanya pergerakan air juga bisa menghindarkan dari banyak masalah seperti lumut atau alga dan juga adanya lapisan minyak di atas permukaan air.
Gunakan aerator (opsional)
Banyak orang yang salah kaprah dengan fungsi dari aerator. Banyak yang mengira kalau aerator berfungsi untuk menghasilkan oksigen. Padahal aerator tidak berfungsi untuk menghasilkan oksigen.
Aerator berfungsi untuk menghasilkan pergerakan pada air, dengan adanya pergerakan ini maka akan ada pertukaran oksigen dan karbondioksida. Memang aerator berkontribusi untuk menghasilkan oksigen, tapi bukan aerator yang menghasilkan oksigen.
Karena yang diperlukan hanyalah pergerakan air, maka penggunaan filter sebenarnya sudah cukup untuk memberikan pergerakan dan menghasilkan pertukaran oksigen dan karbondioksida.
Baca juga: Apakah ikan bisa hidup tanpa aerator?
Dengan begitu, penggunaan aerator tidaklah wajib digunakan pada aquarium. Tapi aerator juga bisa digunakan sebagai dekorasi karena adanya gelembung di dalam aquarium. Jadi memang tidak ada salahnya jika memang ingin menggunakan aerator.
Mungkin saat menggunakan aerator akan sedikit berisik karena alatnya dapat menghasilkan suara yang cukup keras. Aerator juga bisa digunakan saat darurat seperti mati listrik. Karena filter sebagai pembuat gerakan air akan mati, jadi air tidak akan bergerak dan jumlah oksigen mungkin tidak bertambah dan terbatas.
Dengan menggunakan aerator bertenaga baterai atau yang bisa diisi dayanya, maka pergerakan air di dalam aquarium bisa tetap dijaga hingga listrik menyala kembali, sehingga ikan tidak terganggu atau bahkan mati.
Tambahkan lampu untuk penerangan
Apa jadinya kalau ikan di dalam aquarium tidak dapat dilihat karena aquarium terlalu gelap? Tentunya tidak akan menyenangkan karena tujuan awal dari memelihara ikan adalah untuk dilihat.
Baca juga: Kombinasi warna lampu LED terbaik untuk aquascape
Jadi, sebaiknya tambahkan lampu untuk menerangi aquarium agar ikan dapat terlihat dengan jelas oleh mata. Kalau aquarium hanya berisi ikan saja dan tidak ada tanaman, lampu dengan kekuatan berapa saja bisa digunakan yang penting ikan dapat terlihat.
Tapi, jika membuat aquascape adalah tujuannya maka penggunaan lampu juga harus diperhitungkan. Sebelumya saya sudah pernah membahas mengenai lampu untuk aquascape, jadi sebaiknya baca artikel tersebut juga untuk mengetahui lebih lanjut.
Baca juga: Berapa lama menghidupkan lampu aquascape?
Yang perlu diperhatikan saat menggunakan lampu untuk aquarium adalah lama lampu tersebut menyala. Jangan menyalakan lampu selama 24 jam penuh karena ikan akan stres. Ikan juga perlu waktu untuk istirahat dan tidur pada malam hari.
Jika lampu terus menyala maka ikan akan terus merasa kalau masih siang hari. Jadi sebaiknya nyalakan lampu pada siang hari dan matikan pada malam hari agar ikan bisa beristirahat juga seperti manusia.
Ganti air secara rutin
Karena ikan sangat bergantung pada kualitas air untuk dapat hidup, maka panggantian air adalah hal wajib. Berbeda dengan di alam liar di mana air selalu mengalir dan terganti dengan yang baru setiap saat, penggantian air di aquarium harus dilakukan oleh manusia.
Baca juga: Apakah aquascape perlu dikuras?
Penggantian air berguna untuk mengurangi konsentrasi amonia di dalam air dan juga memberikan pasokan oksigen yang segar. Tidak hanya itu, penggantian air juga dapat menghindarkan tumbuhnya lumut atau alga di aquarium.
Penggunaan air untuk aquarium juga sangat penting dan perlu diperhatikan. Saya juga sudah pernah membahasnya pada artikel lain, jadi sebaiknya kalian sempatkan untuk melihat artikel tersebut.
Jika menggunakan air keran atau PAM, sebaiknya air tersebut didiamkan selama sehari untuk menghilangkan kaporit atau klorin yang terkandung. Kaporit dapat berbahaya tidak hanya bagi ikan tapi juga bagi bakteri pengurai amonia.
Baca juga: Air apa yang paling bagus digunakan untuk aquarium?
Kalau air tidak didiamkan, sebaiknya gunakan deklorinator segera setelah air keran ditambahkan ke dalam aquarium. Deklorinator berfungsi untuk menghilangkan klorin yang terkandung di dalam air.
Penggantian air sebaiknya dilakukan rutin seminggu sekali untuk menghindari lumut dan tingginya konsentrasi amonia. Penggantian air dapat dilakukan dengan mengganti sekitar 15% – 25% air. Jangan pernah mengganti 100% air karena kondisi air sebelum dan sesudah diganti akan berbeda sehingga dapat menyebabkan ikan terkejut.
Bersihkan filter
Membersihkan filter juga penting untuk dilakukan. Sebaiknya bersihkan filter paling tidak sebulan sekali untuk menghilangkan kotoran yang sudah mengendapt pada sponge.
Saat membersihkan filter, kalian perlu ingat kalau ada bakteri yang hidup dan tumbuh di sana. Jadi sebaiknya bersihkan filter dengan air dari dalam aquarium yang akan diganti. Dengan begini bakteri tidak akan hilang tersapu oleh air baru atau air mengalir.
Hal penting lainnya adalah jangan membersihkan filter bersamaan dengan penggantian air aquarium yang banyak. Misalnya terjadi pertumbuhan lumut di dalam aquarium, lalu kalian memutuskan untuk mengganti 75% air.
Baca juga: Bisakah aquascape tanpa filter?
Sebaiknya jangan membersihkan filter disaat bersamaan dengan penggantian air yang banyak tersebut. Karena dalam penggantian air yang banyak tersebut bisa juga menghilangkan cukup banyak bakteri di dalam aquarium.
Jika ditambah dengan membersihkan filter yang akan mengurangi bakteri juga, jumlah bakteri kemungkinan turun terlalu jauh dan amonia bisa berkembang.
Pilihan makanan ikan
Makanan tentunya adalah hal yang penting untuk ikan. Ada sangat banyak pilihan makanan untuk ikan yang bisa digunakan, mulai dari pakan hidup atau pakan kering seperti pelet.
Sebenarnya makanan alami ikan tentunya adalah pakan hidup seperti cacing, jentik nyamuk, atau kutu air. Namun, kebanyakan ikan yang dibudidayakan sudah terbiasa dan bisa memakan pelet karena memang itu makanan yang diberikan.
Penggunaan pakan seperti cacing dan lainnya dapat digunakan sebagai selingan untuk menambah nutrisi. Sebaiknya jangan hanya memberikan pakan tersebut tapi berikan pelet juga.
Baca juga: 7 hal yang harus diketahui sebelum memelihara ikan zebra danio
Karena jika sudah kebiasaan memakan pakan seperti cacing dan lainnya, kemungkinan ikan tidak mau memakan pelet lagi. Jika diberikan sebagai selingan, maka ikan masih mau memakan pelet dan juga pakan lainnya.
Hal ini penting dilakukan untuk menghindari ikan hanya makan satu jenis pakan saja. Kalau tidak bisa menemukan pakan hidup maka ikan tidak akan mau makan, kalau ada selingan pelet tentu bisa diberikan pelet.
Ukuran pelet juga beragam, jadi pastikan kalau ukuran pelet tidak terlalu besar sehingga tidak bisa langsung dimakan oleh ikan. kalau ukuran pelet terlalu besar, tinggal dihancurkan agar menjadi lebih kecil.
Perawatan saat ikan sakit
Sebagai makhluk hidup, ikan juga bisa sakit. Ikan juga memiliki penyakit yang cukup banyak. Mungkin hal yang paling umum terlihat adalah penyakit karena bakteri atau parasit.
Pengobatan yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan garam aquarium. Saya juga sudah pernah membahas mengenai garam aquarium jadi tidak akan panjang lebar lagi menjelaskan di sini.
Baca juga: 7 hal yang perlu diketahui sebelum menggunakan garam aquarium
Intinya, garam aquarium dapat digunakan sebagai pertolongan pertama dan tentunya dapat digabungkan dengan jenis obat lainnya jika penyakitnya masih terlihat.
Tidak hanya untuk menyembuhkan penyakit, garam aquarium juga bisa digunakan untuk menghilangkan atau mengurangi stres pada ikan.
Ingin tantangan? coba aquascape
Saya sendiri tidak menemukan kesenangan pada aquarium biasa yang polos dan tidak ada apa – apanya. Awal saya tertarik dengan aquarium adalah karena melihat aquascape.
Jadi buat kalian yang mencari tantangan baru, cobalah membuat aquascape. Pada dasarnya aquascape adalah peniruan alam yang dibuat lebih kecil ke dalam aquarium. Ada kombinasi kayu, bebatuan, tanaman, juga tanah atau substrat.
Baca juga: 9 tips untuk pemula sebelum membuat aquascape
Jika membuat aquascape segalanya akan berbeda karena harus memikirkan banyak hal lainnya, seperti lampu, jenis tanaman, pupuk dasar, apakah menggunakan CO2 atau tidak dan hal lainnya.
Kalian akan belajar banyak hal baru lainnya dalam dunia aquascape sehingga akan menambah tantangan baru yang tidak membosankan.