Semua hal yang hidup tentunya memerlukan oksigen untuk bernapas. Tidak hanya yang hidup di darat, tapi yang hidup di air juga memerlukan oksigen untuk bernapas. Tentunya ini juga termasuk ikan hias yang ada di dalam aquarium kita.
Sebenarnya tidak mungkin bisa merawat ikan hias tanpa oksigen, yang benar adalah tanpa bantuan aerator yang membantu menambah oksigen. Ikan tentunya akan mati jika tidak ada oksigen bukan? Pada artikel kali ini saya akan membagikan informasi cara merawat ikan tanpa tambahan aerator yang membantu menambah oksigen di dalam air.
Harus ada aliran atau pergerakan air
Sebenarnya penggunaan aerator memanglah tidak harus digunakan dalam aquarium. Karena aerator bukanlah alat untuk menambahkan oksigen secara instan ke dalam air. Hal yang paling penting dan harus ada jika tidak menggunakan aerator adalah pergerakan atau aliran air di dalam aquarium.
Oksigen di dalam air dapat dihasilkan dari pergerakan air di dalam aquarium. Bagaimana cara mendapatkan gerakan air ini? Caranya cukup mudah yaitu dengan menggunakan power head atau sederhananya menggunakan filter. Kalau aquarium sudah menggunakan filter artinya sudah ada pergerakan air di dalam aquarium.
Baca juga: Apakah ikan bisa hidup tanpa aerator?
Pergerakan air ini akan menambahkan oksigen ke dalam air saat air kembali memasuki aquarium. Misalnya saja menggunakan filter HOB (Hang on Back), air akan bersentuhan dengan udara sebelum akhirnya kembali ke dalam aquarium. Selain itu air yang masuk kembali juga menyebabkan pergerakan di permukaan air yang juga membantu menambah oksigen. Jika ingin menambahkan oksigen lagi bisa menggunakan power head yang akan membuat arus di dalam aquarium.
Tambahkan tanaman
Cara lainnya adalah dengan menggunakan tanaman hidup. Ini berarti bisa sekaligus membuat aquascape. Seperti yang kita ketahui tanaman akan menghasilkan oksigen saat berfotosintesis. Tentunya ikan yang ada di dalam aquarium akan mendapatkan manfaat dari oksigen yang dihasilkan oleh tanaman.
Baca juga: Apakah filter aquarium boleh dimatikan?
Tidak hanya menghasilkan oksigen, tapi tanaman juga dapat membantu sebagai filter dan mengurangi amonia yang beracun bagi ikan dalam konsentrasi tinggi. Amonia yang dihasilkan dari kotoran ikan dan sisa makanan akan digunakan sebagai nutrisi bagi tanaman untuk tumbuh.
Jadi penggunaan tanaman akan saling membantu ikan dan tanaman itu sendiri seperti halnya di alam liar. Tentu saja jika menggunakan tanaman atau membuat aquascape akan memerlukan perhatian lebih. Misalnya harus menggunakan lampu untuk pencahayaan dan kemungkinan menggunakan pupuk dasar agar tanaman bisa tumbuh.
Atur jumlah ikan
Semakin banyak ikan maka konsumsi oksigen akan semakin banyak juga. Sebaiknya tidak mengisi aquarium dengan jumlah ikan yang berlebihan untuk menghindari kekurangan oksigen di dalam aquarium. “Rule of thumb” atau rumus sederhana yang sering digunakan untuk memperkirakan jumlah ikan yang tepat untuk suatu aquarium adalah 1cm untuk 1 liter air.
1 cm adalah ukuran ikan yang akan dimasukan ke dalam aquarium, 1 liter adalah air yang diperlukan untuk ukuran ikan tersebut. Jadi misalnya memasukan ikan dengan panjang 5 cm, kira – kira ikan tersebut memerlukan air sebanyak 5 liter.
Baca juga: Kapan bisa memasukan ikan ke dalam aquarium baru?
Tentu saja ini adalah perhitungan kasar yang hanya sering digunakan oleh penghobi ikan untuk memperkirakan berapa jumlah ikan maksimal pada suatu aquarium. Intinya adalah hindari memelihara terlalu banyak ikan pada aquarium. Tidak hanya berdampak pada konsumsi oksigen, tapi juga akan berdampak pada peningkatan konsentrasi amonia jika jumlah bakteri pengurai tidak sebanding dengan banyaknya amonia.
Mengganti air secara rutin
Air adalah segalanya bagi ikan, jika kondisi air bermasalah maka akan langsung memengaruhi kondisi ikan. Mengganti air secara rutin tidak hanya untuk mengurangi konsentrasi amonia saja. Mengganti air lama dengan air yang baru juga menambah konsentrasi oksigen di air yang lama.
Penggantian air secara rutin memang harus terus dilakukan agar menjaga kualitas air di dalam aquarium. Tapi jangan mengganti semua air sekaligus hanya karena menginginkan agar semua air baru dan mengandung banyak oksigen.
Penggantian air secara keseluruhan malah dapat membuat ikan menjadi terkejut karena kemungkinan suhu air lama dan air yang baru berbeda. TIdak hanya itu, tapi bakteri pengurai amonia yang ada di dalam aquarium juga dapat terkena dampak dan jumlahnya berkurang. Sebaiknya mengganti air sebesar 25% – 30% pada keadaan normal tiap minggu.
Baca juga: Bisakah aquascape tanpa filter?
Penggantian air bisa dilakukan lebih banyak atau lebih sering ketika memiliki ikan dalam jumlah yang besar. Misalnya saja ikan mas koki yang mengeluarkan banyak kotoran yang sering kali membuat air aquarium cepat kotor. Apalagi dalam jumlah banyak maka dapat menyebabkan konsentrasi amonia meningkat dengan cepat.
Menjaga agar suhu tidak terlalu tinggi
Suhu air juga berpengaruh pada konsentrasi oksigen di dalam air. Semakin tinggi suhunya maka konsesntrasi oksigen akan semakin sedikit. Jadi sebaiknya tempatkan aquariuam pada tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung agar suhunya tidak terlalu tinggi.
Jika menggunakan pemanas atau heater sebaiknya berhati – hati karena jika pemanas mengalami kerusakan dan menaikan suhu terlalu tinggi maka dapat membunuh ikan. Bukan karena terpanggang panas, melainkan karena kekurangan oksigen di dalam air.
Baca juga: Apakah aquascape perlu heater?
Karena kita berada di wilayah tropis, jika memelihara ikan yang berasal dari wilayah tropis maka tidak perlu menggunakan pemanas. Suhu yang diperlukan ikan sudah pas dengan suhu normal lingkungan di wilayah Indonesia.
Kesimpulan
Memang penggunaan aerator tidaklah wajib pada aquarium dan beberapa ikan memang bisa bertahan tanpa aerator. Tapi kondisi tanpa aerator memang harus diimbangi dengan hal yang saya sebutkan di atas tadi. Sebaiknya tetap menyimpan aerator walaupun tidak menggunakannya. Hal ini hanya untuk berjaga – jaga jika terjadi listrik padam. Tentunya gunakan aerator yang bisa beroperasi dengan menggunakan baterai atau power bank.
Baca juga: Cara merawat aquascape tanpa CO2
Karena jika terjadi pemadaman listrik yang lama dan tidak ada pergerakan air maka oksigen di dalam air akan berkurang terus. Dengan adanya aerator maka pergerakan air tetap terjaga saat listrik padam sehingga ikan dapat bertahan.