You are currently viewing Cryptocoryne – Panduan Lengkap (Cara Menanam, Habitat, Jenis, Cara Memperbanyak)

Cryptocoryne – Panduan Lengkap (Cara Menanam, Habitat, Jenis, Cara Memperbanyak)

Cryptocoryne adalah salah satu tanaman yang paling sering digunakan dalam aquascape. Tidak hanya karena perawatan yang mudah, namun cryptocoryne juga sering digunakan karena memiliki jenis yang sangat beragam.

salah satu daya tarik utama tanaman ini adalah daunnya yang memiliki berbagai bentuk dan warna.

FamilyAraceae
PerawatanMudah (cocok untuk pemula)
Laju pertumbuhanLambat – sedang
PencahayaanRendah – sedang
PenempatanTengah – belakang
Informasi singkat

Habitat cryptocoryne

Cryptocoryne berasal dari wilayah tropis jadi Indonesia merupakan salah satu tempat di mana bisa menemukan tanaman ini.

Selain Indonesia, tanaman ini bisa dijumpai di negara seperti India, Sri Lanka. Jika kalian sempat membaca artikel saya sebelumnya mengenai bucephalandra, ternyata cryptocoryne dan bucephalandra berasal dari family yang sama yaitu araceae.

Habitat asli cryptocoryne pun tidak jauh berbeda dengan habitat asli bucephalandra, cryptocoryne menyukai tempat seperti pinggiran sungai yang arusnya tidak terlalu kuat.

Cara menanam cryptocoryne

Cryptocoryne adalah tanaman yang menggunakan akarnya sebagai alat bantu utama untuk mendapatkan makanan atau nutrisi. Jadi, tanaman ini harus ditanam ke dalam pupuk dasar agar dapat bertahan hidup dan memiliki pertumbuhan yang bagus.

Pastikan kedalaman pupuk dasar cukup agar tanaman cryptocoryne tidak keluar dari pupuk dasar saat aquarium sudah diisi dengan air.

Saya sendiri memiliki tanaman cryptocoryne dan menggunakan kedalaman pupuk dasar sekitar sepanjang jari telunjuk.

Baca juga: Panduan lengkap java moss

Pada bagian bawah saya menempatkan pupuk dasar sekitar setengah panjang telunjuk tangan saya. Lalu setengah lagi saya isi dengan pasir malang untuk menjaga pupuk dasar tetap ditempatnya.

Selain itu, tampilan aquascape jadi lebih enak dilihat karena pasir malang yang terlihat bukan pupuk dasar.

Mungkin ada yang memiliki pertanyaan, apakah cryptocoryne harus menggunakan pupuk dasar? Jika kalian ingin melihat tanaman ini bertahan hidup dan tumbuh dengan bagus, jawabannya adalah harus menggunakan pupuk dasar.

Namun, jika kalian tidak keberatan melihat tanaman tersebut tumbuh dengan sangat lambat, maka hanya menggunakan pasir malang atau substrat lain juga tidak masalah.

Cara merawat cryptocoryne

Sekarang kalian sudah tahu cara menanam cryptocoryne, lalu perawatan apa saja yang perlu dilakukan?

Seperti yang sudah saya bilang pada awal artikel ini, tanaman ini adalah salah satu tanaman yang memiliki perawatan yang mudah.

Menurut saya, begitu tanaman ini kalian tanam pada pupuk dasar, sudah tidak ada hal yang perlu dilakukan lagi. Kenapa tidak ada hal yang perlu dilakukan?

Karena tanaman ini pertumbuhannya cukup lambat, jadi tidak perlu melakukan pemotongan. Saya sendiri tidak pernah memotong cryptocoryne yang saya miliki karena tumbuhnya tidak tinggi. Jadi saya biarkan hingga daunnya layu dengan sendirinya.

Kalau pencahayaan, kalian tidak perlu khawatir karena tanaman ini tidak memerlukan tingkat pencahayaan yang tinggi. Tanaman ini bisa hidup dengan pencahayaan rendah hingga sedang.

Baca juga: Panduan lengkap java fern

Aquascape saya tidak memiliki pencahayaan yang tinggi, bahkan saya mengira cryptocoryne yang saya miliki akan mati. Tapi nyatanya tanaman tersebut masih hidup walaupun pertumbuhannya lambat.

Tentu saja asupan dari pupuk cair dapat membantu pertumbuhan tanaman ini menjadi lebih cepat. Tapi harus ingat untuk mencari keseimbangan penggunaan pupuk cair dengan tingkat pencahayaan yang dimiliki untuk menghindari tumbuhnya alga.

Untuk masalah suhu air juga tidak perlu khawatir karena habitat asli cryptocoryne adalah wilayah tropis. Jadi sudah sangat sesuai dengan suhu yang ada di Indonesia yaitu sekitar 23o – 27o C.

Cara memperbanyak cryptocoryne

Tanaman cryptocoryne memperbanyak dirinya dengan menggunakan “runner” atau seperti akar yang akan ditumbuhi tunas baru nantinya.

Cara memperbanyak cryptocoryne cukup sederhana, kalian hanya perlu memisahkan “runner” yang sudah berisi daun dari tanaman induknya.

Cara memperbanyak cryptocoryne

Walaupun caranya mudah, tapi untuk menemukan runner yang sudah berisi tunas bukanlah pekerjaan yang mudah apalagi tanaman tersebut sudah ternaman dan terletak pada posisi yang sulit.

Kalian juga perlu hati – hati saat memisahkan tunas kecil dari tanaman induknya agar batang atau daunnya tidak patah.

Kenapa daun cryptocoryne melting?

Melting adalah istilah yang digunakan kalau daun tanaman tertentu layu kemudian mati seperti meleleh. Ini adalah permasalahan yang sering dialami oleh cryptocoryne.

Lalu sebenarnya apa penyebab melting? Penyebab pertama bisa jadi tanaman yang baru kalian beli dan tanam masih menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Saat menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya, daun cryptocoryne kemungkinan besar akan meleleh.

Jika itu penyebabnya, maka kalian tidak perlu khawatir karena biasanya daun baru juga akan memperlihatkan dirinya.

Baca juga: Ciri tanaman aquascape kekurangan cahaya

Selain karena menyesuaikan diri, daun cryptocoryne yang sudah lama juga dapat meleleh karena memang sudah waktunya. Kedua penyebab ini, biasanya akan diikuti dengan pertumbuhan daun lainnya.

Namun, jika tanaman sangat kekurangan cahaya dan nutrisi semua daunnya akan perlahan meleleh dan tidak ada pertumbuhan daun baru.

Oleh karena itu saya sarankan untuk menanam cryptocoryne di dalam pupuk dasar, atau tambahkan pupuk tancap jika hanya menggunakan pasir malang.

Kenapa daun cryptocoryne berwarna cokelat?

Daun yang berwarna cokelat adalah salah satu masalah pada tanaman cryptocoryne. Sebenarnya tidak hanya pada tanaman ini, karena hampir semua tanaman air bisa mengalami hal ini.

Biasanya warna kecokelatan pada daun disebabkan oleh alga, kalau kalian usap pada bagian cokelat dan warna itu menghilang, berarti memang alga.

Saya cukup sering mengalami hal ini, cara menghilangkannya memang bisa di usap atau menggunakan kru pembersih seperti keong atau ikan pemakan alga.

Tapi, inti permasalahannya harus diselesaikan yaitu ketidakseimbangan yang terjadi di dalam aquascape. Mungkin terlalu banyak sinar dan kurangnya nutrisi, atau terlalu banyak nutrisi dan kurangnya sinar.

Bisa juga disebabkan karena aquarium terkena sinar matahari langsung, pada kasus saya sepertinya memang karena terkena sinar matahari. Jadi coba hilangkan inti permasalahannya untuk menghilangkan permasalahannya secara permanen.

Jenis cryptocoryne

Cryptocoryne memiliki sangat banyak jenis. Biasanya yang berbeda adalah daun, warna, dan besar tanaman tersebut.

Karena saking banyaknya, saya akan menuliskan beberapa jenis cryptocoryne yang menurut saya sering digunakan pada aquascape.

Cryptocoryne parva

Cryptocoryne parva adalah jenis yang ukurannya paling kecil diantara jenis lainnya. Saya memiliki jenis ini pada aquascape saya, dan ukurannya memang tetap kecil, sekitar 5 – 10 cm.

Jenis parva ini juga cukup sering digunakan untuk membuat karpet pada bagian depan aquascape karena ukurannya yang kecil dan cocok menjadi tanaman karpet.

Cryptocoryne Parva

Sama seperti cryptocoryne pada umumnya, jenis parva ini memiliki pertumbuhan yang lambat. Pada aquascape saya yang tidak pernah menggunakan pupuk cair, tanaman ini memang hidup tapi pertumbuhannya sangatlah lambat.

Ditambah dengan lampu yang tingkat pencahayaannya tidak tinggi membuat tanaman ini memiliki pertumbuhan yang lambat pula. Kalau memang ingin menggunakan tanaman ini, memang sebaiknya menggunakan pupuk cair untuk membantu pertumbuhannya dan cahaya yang sedang.

Cryptocoryne wendtii

Jenis wendtii juga cukup sering digunakan pada aquascape, namun saya sangat jarang bisa menemukan tanaman ini di toko aquascape lokal di daerah saya. Mungkin memang tanaman ini sangat laku.

Terdapat sekitar 3 warna untuk jenis wendtii, yaitu hijau, cokelat, dan merah. Menurut saya perbedaannya hanya pada warna saja dan tidak ada perbedaan lainnya.

Cryptocoryne Hijau

Namun, jika dibandingkan dengan jenis cryptocoryne lain, memang ada perbedaan. Perbedaan tersebut terdapat pada pinggiran daunnya yang biasanya bergelombang.

Ukuran jenis wendtii juga lebih besar dari parva, yaitu sekitar 10 – 30 cm. Karena bisa memiliki ukuran yang tinggi, maka tanaman ini tidak bisa dijadikan tanaman karpet seperti jenis parva.

Tidak ada perbedaan lain dari segi perawatan, jadi cukup menggunakan pencahayaan rendah – sedang dan tambahkan pupuk cair jika perlu.

Cryptocoryne crispatula ‘Balansae’

Jenis ini cukup sering digunakan oleh orang di luar negeri. Namun saya sendiri jarang melihat jenis ini di toko lokal yang sering saya kunjungi. Mungkin memang saat saya datang semua tanamannya sudah banyak kosong saja.

Cryptocoryne Crispatula Balansae

Jenis ini biasanya ditanam pada bagian belakang karena tinggi daunnya berkisar antara 20 – 30 cm. Daunnya ramping dan biasanya bergelombang.

Tidak ada perbedaan mengenai cara perawatan jika dibandingkan dengan jenis lainnya yang sudah saya sebutkan.

Cryptocoryne walkeri ‘Lutea’

Cryptocoryne jenis walkeri “lutea” ini juga cukup sering saya lihat ada di toko. Malahan jenis ini cukup mirip dengan jenis wendtii hijau dan parva sebelumnya. Perbedaannya terletak pada gelombang pada sisi daun yang tidak sekeras wendtii.

Cryptocoryne Walkeri Lutea

Jenis ini juga memiliki tinggi sekitar 10 – 15 cm saja jadi cocok ditanam pada bagian tengah aquascape.

Kesimpulan

Apapun jenis cryptocoryne yang akan kalian pakai, pada intinya semua memiliki perawatan yang tidak jauh berbeda satu sama lainnya. Walaupun tanaman ini bisa hidup dengan hanya menggunakan substrat lain selain pupuk dasar seperti pasir malang.

Saya tetap menyarankan kalau menggunakan pupuk dasar, atau pupuk tancap untuk memberikan nutrisi yang cukup.

Karena pada dasarnya tanaman ini memiliki pertumbuhan yang lambat, jika ditambah kekurangan nutrisi maka akan menjadi lebih lambat lagi.

Hal yang saya takutkan adalah kalian menjadi bosan melihat tanaman tersebut yang tidak kunjung ada perubahan setelah beberapa bulan. Padahal, hal tersebut adalah normal terjadi.

Mayun

Mayun mulai menyukai ikan saat masih di Sekolah Dasar. Ikan pertama yang dipelihara adalah ikan cupang. Sejak saat itu Mayun selalu memiliki ikan untuk dipelihara, lalu pada tahun 2017 mulai terjun ke dunia aquascape dan berhasil membuat aquascape pertamanya pada tahun yang sama dan masih bertahan hingga saat ini.

Leave a Reply