Sudah bukan rahasia lagi kalau ikan guppy adalah salah satu ikan hias yang paling digemari para penghobi ikan hias. Ikan guppy bisa ditemukan hampir di semua toko yang menjual ikan hias dengan berbagai jenis warna dan harga. Ikan guppy juga termasuk ikan yang mudah untuk dipelihara sehingga sangat cocok untuk pemula yang baru menggeluti hobi ikan hias ini.
Jika kalian tertarik memelihara ikan guppy sebagai ikan pertama atau baru pertama kali memelihara ikan guppy setelah sebelumnya memelihara ikan lain, ada baiknya menyimak artikel ini karena kemungkinan kalian akan memiliki pertanyaan yang sama.
Cara memelihara ikan guppy tanpa aerator
Ikan guppy tidak seperti ikan cupang yang memiliki organ bernama labirin yang memungkinkan ikan cupang untuk mengambil oksigen langsung dari udara. Hal ini biasanya terlihat ketika ikan cupang ke permukaan air untuk mengambil udara.
Walaupun ikan guppy tidak memiliki organ labirin tersebut, ikan guppy masih bisa dipelihara tanpa menggunakan aerator. Bukan hanya ikan guppy, tapi ikan jenis lain yang pernah saya pelihara seperti ikan zebra danio, neon tetra dan cardinal tetra juga bisa hidup di dalam aquarium tanpa bantuan aerator.
Baca juga: 7 hal yang harus diperhatikan sebelum memelihara ikan zebra danio
Kenapa hal ini bisa dilakukan? Bukankah aerator adalah alat untuk menyediakan oksigen untuk ikan di dalam aquarium? Untuk menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut, sebaiknya kalian membaca artikel yang sudah saya pernah tulis mengenai apakah ikan bisa hidup tanpa aerator.
Setelah membaca artikel tersebut seharusnya kalian sudah mulai mengerti kegunaan dari aerator dan kenapa ikan masih bisa hidup tanpa menggunakan aerator. Lalu bagaimana cara memelihara ikan guppy tanpa menggunakan aerator?
Pastikan ada pergerakan air
Hal yang paling penting harus ada jika tidak menggunakan aerator adalah pergerakan air di dalam aquarium. Pergerakan air sangat penting agar oksigen dan karbondioksida dapat bertukar di permukaan air. Pertukaran gas ini akan memungkinkan oksigen masuk ke air dan karbondioksida yang dihasilkan oleh ikan keluar dari air.
Cara menghasilkan pergerakan air ini sangat sederhana, dengan bantuan filter biasa maka sudah ada pergerakan air yang cukup.
Mengganti air secara rutin
Kualitas air adalah kunci utama agar ikan bisa hidup, dan ini berlaku tidak hanya untuk ikan guppy tapi semua jenis ikan. Di dalam air tentunya ada berbagai zat, seperti amonia, oksigen, karbondioksida, dan lainnya. Tentunya kalian sudah mengetahui kalau kadar amonia di dalam air tinggi dapat berbahaya untuk ikan.
Sehingga penggantian air secara rutin adalah salah satu cara yang efektif untuk tetap menjaga kadar amonia tetap rendah. Penggantian air tidak hanya dapat mengurangi kadar amonia, tapi juga bermanfaat untuk menambahkan oksigen baru ke dalam air yang sudah lama ada di dalam aquarium.
Perhatikan jumlah ikan
Jumlah ikan di dalam aquarium juga berpengaruh pada penggunaan oksigen. Semakin banyak ikan di dalam aquarium, maka akan memerlukan lebih banyak oksigen. Jika ukuran aquarium relatif besar maka hal ini tidak terlalu masalah karena volume air tentunya juga banyak dan menyediakan oksigen yang cukup.
Baca juga: Kapan bisa memasukan ikan ke aquarium baru?
Namun, jika ukuran aquarium cukup kecil dan jumlah ikan di dalamnya terlalu banyak tentunya akan menyebabkan ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen dan jumlah oksigen yang dihasilkan. Tidak hanya akan berpengaruh pada oksigen, tapi juga akan memengaruhi amonia.
Karena amonia dihasilkan dari kotoran ikan, jadi semakin banyak ikan maka akan semakin banyak amonia yang dihasilkan. Jika ukuran aquarium kecil, maka akan lebih cepat terjadi kenaikan kadar amonia dibandingkan dengan aquarium dengan ukuran yang lebih besar.
Jadi jumlah ikan yang terlalu banyak harus dihindari untuk mendapatkan keseimbangan oksigen dan juga keseimbangan kadar amonia di dalam aquarium.
Tambahkan tanaman
Oksigen adalah yang diperlukan oleh ikan agar dapat bernapas, lalu cara alami untuk menghasilkan oksigen adalah dengan menggunakan tanaman. Karena pada dasarnya saat tanaman berfotosintesis akan menghasilkan oksigen.
Baca juga: Tanaman air untuk ikan guppy
Begitu juga dengan tanaman air, saat berfotosintesis maka akan menghasilkan oksigen yang dapat dimanfaatkan oleh ikan untuk bernapas. Tidak hanya akan menghasilkan oksigen, tanaman juga akan menambah keindahan aquarium dan membuat ikan merasa ada di habitat aslinya.
Tanaman juga akan membantu untuk mengurangi kandungan amonia di dalam air karena itu juga menjadi salah satu sumber makanan yang bisa digunakan oleh tanaman untuk tumbuh.
Air apa yang bagus untuk ikan guppy
Jika membicarakan air yang paling bagus, jawabannya adalah air RO (reverse osmosis). Air RO menjadi air yang paling baik karena hanya mengandung H2O murni dan tidak ada kandungan lainnya. Jadi kandungan lainnya bisa diisi sendiri sesuai dengan kebutuhan.
Misalnya saja ikan yang kalian pelihara perlu pH 7 agar bisa hidup dengan aman dan tentram, dengan air RO kalian bisa atur dengan tepat agar pH air tersebut 7. Tentu saja air RO juga memiliki beberapa kekurangan, yang pertama adalah kalian harus membeli air ini.
Baca juga: Air apa yang paling bagus digunakan untuk aquarium?
Kecuali kalian memiliki alat untuk memproduksi air RO, kalian harus membeli air ini. Biasanya depot pengisian air menghasilkan air RO juga. Selain harus mengeluarkan uang, kalian juga harus mengisi kembali mineral dan mengatur pH air RO sebelum digunakan.
Ikan juga memerlukan mineral lain yang biasanya terkandung dalam air, karena air RO hanya mengandung H2O jadi kalian harus mengisi mineral yang telah hilang. Air RO memang biasanya digunakan pada aquarium air asin karena air RO tidak akan mengubah kandungan lainnya di dalam air jika digunakan sebagai penambah air yang menghilang karena evaporasi.
Walaupun air RO adalah air terbaik yang bisa digunakan, tapi menurut saya menggunakan air PAM adalah salah satu pilihan yang paling masuk akal dan mudah. Hampir semua orang menggunakan air PAM untuk sehari – hari, jadi tidak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk mengisi aquarium.
Jika khawatir dengan klorin atau kaporit, air PAM bisa diendapkan 1 atau 2 hari sebelum digunakan untuk menghilangkan klorin dan kaporit. Cara lainnya adalah dengan menggunakan deklorinator sesaat setelah air PAM masuk ke dalam aquarium.
Baca juga: 8 hal yang harus diketahui sebelum memelihara ikan molly
Deklorinator akan membantu untuk menghilangkan klorin atau kaporit yang terkandung di dalam air. Selain itu, ikan guppy adalah ikan yang kuat dan menurut pengalaman saya pribadi tidak ada masalah dengan menggunakan air PAM yang diendapkan sebelum digunakan.
Berapa pH air untuk ikan guppy
Secara umum di habitat aslinya ikan guppy menyukai pH yang netral mulai dari 6,8 – 7,8. pH 7 adalah netral, jadi semakin tinggi angkanya maka akan semakin basa dan jika semakin kecil maka akan semakin asam. Jadi ikan guppy menyukai air dengan kondisi pH netral hingga sedikit basa.
Tidak hanya itu, ikan guppy juga suka dengan air yang memiliki kandungan mineral yang cukup banyak seperti kalsium dan magnesium. Ini berarti ikan guppy menyukai air yang keras atau GH (General Hardness) yang tinggi, GH yang dimaksud adalah kandungan magnesium dan kalsium yang terlarut di dalam air.
Baca juga: Cara merawat ikan hias dari awal untuk pemula terlengkap
Biasanya semakin tinggi GH air maka pH nya juga akan semakin tinggi atau basa. Jadi jika kalian memiliki kondisi air seperti ini, maka sudah dipastikan ikan guppy akan menyukai air tersebut dan tidak menutup kemungkinan kalian bisa mengembangbiakan ikan guppy dengan mudah.
Apakah air hujan bagus untuk ikan guppy
Air hujan tidak disarankan untuk digunakan dalam aquarium, tidak peduli apa jenis ikannya. Alasan yang pertama adalah kandungan air hujan bisa sangat beragam di tiap daerahnya. Misalnya di area industri yang banyak polusi di udara.
Air hujan akan menangkap polusi udara tersebut sebelum jatuh ke tanah, dan jika air tersebut digunakan untuk aquarium akan cukup berbahaya karena dapat berisi polusi dan juga tingkat pH yang rendah atau asam jika berada di dekat pabrik yang menghasilkan polusi.
Tidak hanya karena kandungannya yang berbeda pada tiap daerah, musim hujan juga tidak selalu ada tiap tahunnya. Di Indonesia sendiri musim hujan dimulai pada akhir tahun dan kemungkinan puncak musim hujan terjadi sekitar bulan Januari atau Februari.
Jadi, selain bulan – bulan tersebut hampir dipastikan tidak akan ada hujan. Kalau tidak ada hujan apakah kalian tidak akan mengganti air aquarium sampai musim hujan datang? Kalau kalian sayang pada ikan yang dipelihara tentunya tidak akan melakukan hal itu dan malah kemungkinanya ikan kalian sudah mati duluan karena kualitas air yang buruk.
Ikan guppy bertelur atau beranak?
Jika kalian tertarik untuk membudidayakan ikan guppy, tentunya harus mengetahui apakah ikan guppy bertelur atau beranak. Ikan guppy adalah livebearer atau ikan yang langsung mengeluarkan burayak atau anak ikan. Namun, sebelum menjadi burayak, ikan kecil tersebut akan berawal dari telur di dalam perut induknya.
Setelah menetas barulah burayak tersebut lahir menjadi ikan – ikan kecil. Jadi intinya ikan guppy adalah ikan yang beranak karena langsung mengeluarkan burayak.
Apakah anakan (burayak) guppy harus dipisah dari induknya
Burayak yang baru lahir harus langsung dipisahkan dari induknya. Hal yang lebih mudah untuk dilakukan adalah mengambil induknya dan ditempatkan pada tempat yang berbeda dari burayak. Hal ini harus dilakukan jika kalian tidak ingin induk tersebut memakan burayaknya sendiri.
Memakan burayaknya sendiri adalah hal yang cukup umum terjadi pada ikan guppy. Jadi, sebaiknya begitu induk melahirkan burayak, langsung dipisahkan.