Saat pertama kali memiliki aquarium, air di dalam aquarium selalu berkurang beberapa hari setelah melakukan penggantian air. Awalnya saya kira hanya salah melihat ketinggian air, hingga akhirnya saya yakin air aquarium memang berkurang. Pada artikel kali ini saya akan membagikan informasi seputar berkurangnya air aquarium ini, baik dari penyebabnya hingga cara menanggulanginya.
Jadi kenapa air aquarium berkurang? Air aquarium berkurang karena adanya evaporasi. Evaporasi adalah berubahnya zat cair menjadi gas, pada kasus ini adalah air yang berubah menjadi gas. Evaporasi adalah suatu hal yang normal terjadi pada air jadi kalian tidak perlu panik kalau air aquarium berkurang. Tapi kalau evaporasi ini dibiarkan terus maka dapat membahayakan ikan di dalam aquarium.
Penyebab berkurangnya air aquarium
Suhu tinggi
Berkurangnya air aquarium karena evaporasi adalah suatu hal yang biasa terjadi. Penyebab utama terjadinya evaporasi adalah suhu panas. Suhu panas ini bisa berasal dari suhu lingkungan sekitar yang memang panas sehingga memengaruhi air di permukaan aquarium juga.
Baca juga: Kenapa air aquarium berwarna hijau?
Selain panas dari lingkungan sekitar yang memang terjadi dengan alami, panas dari lampu yang digunakan juga berpengaruh pada evaporasi. Lampu yang digunakan untuk menerangi aquarium menghasilkan panas, semakin tinggi jumlah watt-nya maka akan semakin tinggi menghasilkan panas.
Terkena sinar matahari secara langsung juga berkontribusi pada peningkatan suhu air di dalam aquarium. Pemanasan air ini juga akan mempercepat terjadinya evaporasi.
Bahaya evaporasi jika dibiarkan
Kandungan amonia meningkat
Evaporasi jika dibiarkan akan berbahaya apalagi pada aquarium dengan ukuran yang kecil. Amonia adalah zat yang beracun bagi ikan di dalam aquarium. Amonia dihasilkan dari kotoran ikan, sisa makanan ikan, dan kotoran organik lainnya di dalam aquarium.
Untuk itulah pentingnya memperbanyak bakteri sebelum menambahkan ikan ke dalam aquarium agar ada yang bisa menguraikan amonia menjadi zat yang lebih aman untuk ikan. Jika air aquarium dibiarkan berkurang terus – menerus tanpa adanya penggantian air atau penambahan air maka kandungan amonia di dalam air akan meningkat.
Baca juga: Kapan bisa memasukan ikan ke dalam aquarium baru?
Kenapa bisa meningkat? Karena hanya air yang terevaporasi, jadi air di dalam aquarium berkurang sedangkan amonia tetap. Jadi kandungan amonia akan menjadi lebih tinggi dari sebelumnya. Kehilangan air karena evaporasi sebenarnya bukan masalah besar jika penggantian air rutin dilakukan.
Biasanya aquarium saya akan mengalami evaporasi dan mulai terlihat 5 atau 6 hari setelah penggantian air. Memang air tidak banyak berkurang, tapi karena saya selalu mengganti air seminggu sekali jadi berkurangnya air tidak terlalu masalah.
Baca juga: Kenapa air aquarium keruh?
Jika aquarium berukuran besar evaporasi sedikit air memang tidak terlalu memengaruhi kondisi aquarium karena air di dalamnya masih ada banyak untuk menekan kandungan amonia. Jika kalian pernah melihat tanda putih di kaca aquarium, itu adalah sisa mineral karena evaporasi air. Itulah buktinya kalau hanya air yang menguap sementara amonia atau mineral tetap sama.
Kandungan garam berubah
Hal yang berbeda terjadi pada aquarium air laut. Evaporasi air pada aquarium air tawar tidak terlalu berbahaya jika melakukan penggantian air. Tapi pada aquarium air laut evaporasi air bisa berbahaya. Seperti yang kalian ketahui air laut mengandung garam di dalamnya, dan garam tidak menguap seperti air.
Jadi saat air di dalam aquarium menguap dan berkurang, kandungan garam masih tetap sama di dalam aquarium. Hal ini menyebabkan naiknya kandungan garam dalam air karena air sebagai pelarutnya berkurang. Berubahnya kandungan garam dalam air dapat berdampak buruk tidak hanya bagi ikan tapi juga pada karang.
Baca juga: 9 tips untuk pemula sebelum membuat aquascape
Oleh karena itu aquarium air laut sebaiknya selalu menambahkan air baru ketika air di dalam aquarium berkurang untuk melarutkan garam agar kandungan garam tetap stabil. Karena evaporasi cukup berbahaya pada aquarium air laut, maka banyak kita lihat aquarium air laut menggunakan kipas untuk menurunkan suhu air.
Cara mengurangi evaporasi
Menempatkan penutup di atas aquarium
Evaporasi memang tidak bisa dihindari karena kejadian ini adalah hal yang memang harus terjadi kecuali suhu memang dingin sehingga tidak cukup untuk membuat air menguap. Tentunya jika air terlalu dingin ikan juga tidak bisa tahan pada kondisi yang terlalu dingin.

Evaporasi memang tidak bisa dihentikan, tapi evaporasi bisa dikurangi. Cara pertama adalah dengan menaruh penutup di atas aquarium. Dengan memberikan penutup, permukaan air akan sedikit terlindungi dari kontak dengan udara panas langsung ataupun dari panas yang dihasilkan oleh lampu.
Baca juga: Apakah aquascape perlu dikuras?
Tidak hanya itu, dengan menempatkan penutup juga dapat mencegah ikan melompat keluar aquarium. Air yang menguap akan tertangkap dan terhenti pada penutup di atas aquarium, setelah itu kalian tinggal menjatuhkan air tersebut kembali ke dalam aquarium.
Gunakan lampu LED
Sebaiknya menggunakan lampu LED untuk penerangan aquarium. Dibandingkan dengan lampu jenis lainnya, lampu LED menghasilkan lebih sedikit panas sehingga akan bisa mengurangi sedikit evaporasi. Jika dipadukan dengan penutup aquarium maka akan cukup bagus untuk memperlambat evaporasi.
Baca juga: Berapa lama menghidupkan lampu aquascape?
Selain menggunakan lampu LED, sebaiknya lampu aquarium juga tidak dihidupkan 24 jam. Selain tidak bagus untuk ikan dan tanaman di dalam aquarium, terlalu lama menghidupkan lampu juga akan mempercepat evaporasi karena panasnya.
Kesimpulan
Berkurangnya air aquarium karena evaporasi adalah hal yang wajar terjadi. Evaporasi ini memang tidak berbahaya pada aquarium air tawar, kalian hanya perlu melakukan penggantian air secara rutin. Tapi pada aquarium air laut, penambahan air ketika terjadi evaporasi adalah hal penting untuk menjaga kandungan garam tetap sama di dalam aquarium.